Pada
abad ke 4 Masehi, Indonesia masuk ke dalam periode sejarah. Sebuah prasasti
berjudulkan Yupa ditemukan di hulu sungai Musi. Peradaban di Nusantara ini
telah beralan selama 12 abad lamanya. Banyak hal yang terjadi di tanah Ibu Pertiwi
ini dalam periode yang panjang itu, namun dengan segala benturan yang ada ,
terciptalah Indonesia yang seperti saat ini. Pada abad ke 7 masehi, di ujung
lain dari bola dunia ini, hiduplah seorang pemuda sederhana tanpa prospek tanpa
lindungan orang tua. Terlalu banyak mengalami kesedihan dalam hidupnya, namun
siapa yang sangka, ialah The Mercy Of All
The Mandkind. Karena kesucian hatinya, berkat cinta yang dimilikinya,
melalui cahaya di balik tubuhnya, terciptalah sebuah peradaban yang menunpas
segala kejahatan yang tumbuh di negerinya.
Pada
abad 15 Masehi, Nusantara dikategorikan sebuah paham yang tidak pernah dilihat
sebelumnya. Sebuah kepercayaan yang dibawa oleh para pedagang, menyebarkan aura
yang tiada lain hangatnya. Paham itu disebarkan melalui sajak yang indah,
pewayangan seru, dan prinsip yang mendamaikan. Tidak ada kasta di dalamnya,
kaya dan miskin, semuanya sama di mata sang pencipta.
Agama
hadir di Nusantara semenjak abad je 4 Masehi, bukan kemarin sore, bukan pula
tahun kemarin, namun waktu yang sangat lama. Mengapa orang-orang di Nusantara
memilih untuk beragama ?. Padahal, jika kita telaah lagi lebih dalam, Indonesia
sebelum datangnya para penyebar agama telah memiliki local wisdom yang maju. Begitupun bangsa Dravida di India sana
sebelum adanya agama sudah membangun peradaban Mohenjo Darro dan Harappa
yang mahsyur nan canggih.
Mengapa
bangsa ini memilih untuk menganut suatu agama, saat mereka bisa bebas dengan
apa yang mereka miliki saat ini ? jawabanya bisa kita lihat bahkan sebelum agama
masuk ke Nusantara, yaitu kepercayaan manusia akan dunia yang ada setelah
kematian. Dunia dimana semua orang bergembira, dimana semua keinginan
dikabulkan, dimana kedamaian adalah hal abadi yang bersifat tansendens.
Integrasi
mucul oleh karena kesamaan pandangan dan poin itulah yang muncul dari tubuh
Nusantara 17 abad lamanya. Indonesia memang dihuni oleh beragam agama yang
berbeda, namun terdapat sebuah esensi yang sama dari berbagai agama tersebut,
semua orang mendabakan kedamaian. Dalam agama, selain mendabakan goals akhirat penuh kedamaian yang
menyebarkan filosofi-filosofi yang sempurna. Habluminallah dan Habluminannas,
hubungan dengan tuhan dan hubungan dengan manusia. Konsep kedamaian
diimplementasikan melalui beragam aturan agama yang jika ditelaah oleh ilmu dan
kesadaran, akan menuntun setiap individu pada ahlak dan sikap yang luhur.
Contohnya, ibadah puasa yang dijalankan oleh beberapa agama yang ada di
indonesia ini. Puasa adalah seruan tuhan, dijalani dan dilakukan atas segala
pengharapan atas apresiasi dari sang pencipta. Namun di sisi lain, banyak
nilai-nilai integrasi yang bisa kita temukan di dalamnya, integrasi dapat
terjadi akibat efektifitas komunikasi antar kelompok dan melalui puasa, secara
simbolik kita memahami keadaan mereka dengan nasib yang berbeda.
Iman
membawa manusia pada sebuah peradaban. Iman diperoleh dari menjalankan segala
perintah agama. Manusia tidak pernah diciptakan melainkan untuk menjalakan
ibadah dan ibadah mencakup hubungan manusia dengan manusia lainya.
Ditulis oleh : Deira
Ditulis oleh : Deira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar